Rekomendasi 3 Pasar Kaget Ramadhan di Jogja Paling Meriah & Dinanti

Rekomendasi 3 Pasar Kaget Ramadhan di Jogja Paling Meriah & Dinanti

Homiers sudah tahu mau buka puasa dengan menu apa? Kalau belum, ada baiknya mampir ke pasar kaget Ramadhan di Jogja ini.

Pasar kaget Ramadhan di Jogja sudah bukan hal asing . Tempat-tempat ini banyak diserbu masyarakat yang ingin membeli bekal berbuka puasa. Homiers juga bisa berkeliling beberapa pasar kaget Ramadhan berikut ini untuk mengisi waktu menunggu Adzan Maghrib berkumandang atau ngabuburit.

Pasar Sore Ramadhan Kauman

Pasar Sore Ramadhan Kauman ini menjadi pelopor munculnya pasar-pasar kaget Ramadhan lainnya di Jogja. Pasar tiban ini berada di Jalan Ahmad Dahlan, tepatnya di Kampung Kauman RW 10 – RW 13. Pasar Sore Ramadhan Kauman ini sudah ada sejak tahun 1990-an atas inisiatif masyarakat sekitar. Kauman dikenal dengan masyarakatnya yang religius dan karena lokasinya yang berdekatan dengan Masjid Agung Keraton Yogyakarta atau biasa disebut Masjid Gede Kauman.
pasar kaget ramadhan di jogja

source: tulisan-ringan.com

 

Saat Ramadhan tiba, banyak orang yang sengaja menunggu berbuka puasa di masjid peninggalan Mataram Islam ini. Dengan hadirnya pasar Ramadhan ini, para jamaah masjid dapat memilih dan membeli sendiri bermacam jajanan untuk berbuka. Masjid Kauman juga menyediakan takjil gratis, namun karena jumlah jamaah yang datang untuk berbuka cukup banyak jadi ada beberapa yang tidak kebagian. Sambil menunggu waktu berbuka dan mengantisipasi tidak kebagian takjil, Homiers bisa berkunjung ke Pasar Sore Ramadhan Kauman ini.
pasar kaget ramadhan di jogja

source: jakartarentbus.com

 

Sebagai ‘sesepuh’ pasar kaget Ramadhan, Pasar Sore Ramadhan Kauman memanjakan lidah dan mata para pengunjungnya dengan menyajikan makanan yang tidak banyak dijumpai di keseharian. Bahkan beberapa sengaja hanya ada saat Ramadhan dan di Kauman saja. Salah satu yang paling terkenal adalah Kicak. Kicak adalah takjil asli Kauman yang terbuat dari tumbukan halus beras ketan, gula, parutan kelapa, nangka, pandan, dan vanili. Biasanya dibungkus dengan daun pisang, namun sekarang kebanyakan sudah dibungkus dengan plastik mika.

pasar kaget ramadhan di jogja

source: fooddiscoverer.com

 

Cara menuju ke lokasi Pasar Sore Ramadhan Kauman ini tidak terlalu sulit. Jaraknya hanya sekitar 100 – 150 m sebelah barat Titik Nol Km. Homiers hanya perlu menemukan Gang Kauman di sebelah kiri jalan dan tinggal menyusuri lorong gang yang berisi meja-meja penuh dengan makanan berjajar rapi. Hati-hati jika membawa tas karena saat mendekati buka puasa orang-orang akan berjejalan di sana. Ada baiknya Homiers tetap waspada dengan menaruh tas di depan tubuh atau meninggalkan barang-barang berharga di rumah.

Kampung Ramadhan Jogokariyan

Pasar kaget Ramadhan yang kedua adalah Kampung Ramadhan Jogokariyan. Berbeda dengan Pasar Sore Ramadhan Kauman yang lokasinya di dalam gang kampung, Kampung Ramadhan Jogokariyan digelar di sepanjang Jalan Jogokariyan yang cukup luas.

Kampung Ramadhan sendiri diselenggarakan oleh Pengurus Masjid Jogokariyan sejak tahun 2005an. Masjid Jogokaryan ini salah satu masjid di Yogyakarta yang paling aktif. Acara keagamaan di masjid Jogokariyan ini cukup digemari dan sering mendatangkan ulama-ulama besar untuk berceramah. Bahkan ulama dari luar negeri pun juga pernah berkunjung kesini.
pasar kaget ramadhan di jogja

source: saisane.com

Simak rekomendasi homestay di jogja yang murah untuk rombongan 

Di Kampung Ramadhan Jogokariyan Homiers akan menjumpai setidaknya 300 pedagang dalam event tahunan ini. Makanan dan minumanan yang dijajakan di sini tak hanya tradisional tapi juga kekinian. Aksesnya yang mudah dan sajian yang bervariasi membuat Kampung Ramadhan Jogokariyan banyak dikunjungi sambil menunggu berbuka puasa.

Saking ramainya, perputaran uang selama pasar Ramadhan ini digelar konon mampu menembus sembilan digit alias miliaran. Selain menyelenggarakan Kampung Ramadhan Jogokariyan, pengelola masjid juga menghadirkan berbagai agenda menarik selama Ramadhan. Acara seperti buka puasa bersama yang memberikan 1000 lebih makanan berbuka gratis untuk pengunjung dan pedagang, Itikaf 10 hari penuh dan Tarawih ala Madinah dan Gaza.

Siapa saja yang boleh berpartisipasi dalam Kampung Ramadhan Jogokariyan? Meski awalnya hanya diperuntukkan untuk mendongkrak penghasilan masyarakat kampung Jogokariyan, tapi sekarang siapapun boleh turut menggelar dagangannya di sini. Buat Homiers yang berminat mencoba, bisa langsung datang ke Sekretariat Masjid Jogokariyan dan mengisi formulir.

FYI, untuk membuka stand di sini tidak dikenakan biaya alias gratis. Dengan catatan, Homiers hanya akan disediakan lapak bernomor dengan luas sekitar 1,5 x 1 meter persegi. Homiers juga dapat memberi uang infaq kepada petugas yang berkeliling sekitar pukul 5 secara sukarela.

pasar kaget ramadhan di jogja

source: majelisnurhidayah.com

 

Ini bisa menjadi ide bagi para mahasiswa yang bingung mau ngapain selama Ramadhan. Selain sebagai waktu menunggu berbuka, Homiers bisa menjadi manfaat bagi orang lain dengan menyediakan takjil dan tentunya menambah penghasilan melalui pasar kaget Ramadhan ini. Biasanya pendaftaran pedagang akan dibuka sebulan atau dua bulan sebelum bulan Ramadhan. Lokasi Kampung Ramadhan Jogokariyan ini berada tepat di sepanjang Jalan Jogokariyan atau jalan sebelah SPBU Jalan Parangtritis.

Pasar Kaget Ramadhan Lembah UGM

Homiers berada di sekitar Kampus UGM? Pastinya sudah tak asing dengan berita keramaian kawasan Lembah UGM saat waktu menunggu berbuka puasa tiba. Masyarakat Jogja memang memiliki tempat sendiri yang ingin dituju untuk menunggu bedug buka puasa menggema dan salah satu yang tak pernah sepi adalah Lembah UGM.

Di sore hari waktu bulan Ramadhan, Lembah UGM mendadak jadi pasar tiban. Salah satu pasar kaget Ramadhan ini memiliki banyak makanan dan minuman yang dijajakan, seperti es buah, es kacang hijau, siomay, batagor, gorengan, sosis bakar, es pisang ijo, es tebu, cireng, sup durian, lupis, dan lain-lain. Banyak kan?

Ada dua lokasi yang sesak pengunjung saat waktu Maghrib semakin dekat, yaitu Jalan Olahraga dan Jalan Notonegoro. Meski sempat dilarang berjualan di sekitaran jalan-jalan tersebut dan hendak dipindah ke Jalan Lingkar Timur, nyatanya pedagang tetap kekeuh dan pengunjung tetap penuh sesak berburu jajanan takjil untuk berbuka puasa. Para pedagang mengaku sudah sejak lama berjualan di sekitar Lembah UGM dan ternyata banyak pula mahasiswa yang turut buka lapak di sini untuk tambah-tambah uang Lebaran.

pasar kaget ramadhan di jogja

source: eatjogja.com

 

Memasuki jam 17.00 adalah waktu-waktu kritis di kawasan Lembah UGM. Homiers yang terpikir untuk tidak ingin turun dari kendaraan saat melintas di Jalan Olahraga dan Jalan Notonegoro untuk membeli takjil nampaknya harus berpikir ulang. Kedua ruas jalan tersebut dipastikan akan macet dan padat hingga anda mungkin akan terhenti beberapa saat.

Bagi Homiers yang memilih berjalan kaki, waspadalah untuk menjaga barang-barang ada agar terhindar dari pencopetan karena suasana yang sudah padat. Karena isu penggusuran pedagang masih hangat hingga sebentar lagi Ramadhan baru sudah akan menyambut, anda bisa mendatangi langsung Lembah UGM untuk memastikan sendiri apakah pedagang masih menjajakan dagangannya di sini tapi yang jelas ngabuburit di Lembah UGM tak pernah sepi.

 

 

Sumber : bonvoyagejogja.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *