Beberapa waktu yang lalu viral penampakan air terjun bertingkat yang berada di Yogyakarta. Rupanya itulah Grojogan Watu Purbo yang memiliki 6 tingkatan. Bangunan dasar dari air terjun ini sudah ada sejak tahun 1975, sedangkan mulai dikelola jadi tempat wisata sejak tahun 2017 oleh Pokdarwis Bangunrejo. Asal muasal tempat ini pada tahun 1975 adanya proyek Merapi membangun sabo (dam) untuk menahan aliran saat terjadi erupsi. Bangunan ini dibuat 6 trap (tingkat).
Kilas Balik
(Instagram/yuantedn )
Nama Grojogan Watu Purbo muncul setelah Pokdarwis Bangunrejo melihat potensi wisata yang ada di tempat tersebut. Dari awal tempat ini sudah grojogan (air terjun), dilengkapi dengan adanya batu-batuan besar di sisi kanan kiri. Gak diketahui pastinya dari mana datangnya maupun umur batu tua (batu purba) tersebut. Inilah asal pemberian nama tempat ini. Sumber aliran air ini berasal dari Sungai Krasak dan Sungai Bebeng. Ketika musim penghujan debit air lumayan besar, tetapi berkurang sekitar 60 persen ketika kemarau panjang. Jadi, bisa dikatakan waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini waktu musim hujan. Tapi, sebaiknya hindari berkunjung ketika curah hujan yang sangat deras ya Homiers.
Spot Instagramable
Menikmati Air Terjun dari Jembatan (SHUTTERSTOCK )
Grojogan Watu Purbo dengan 6 tingkat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong yang datang ke tempat ini. Semenjak viral sekitar November atau Desember 2019 disosial media, wisata ini semakin eksis. Foto wira-wiri ada di media Instagram. Homiers dapat mengeksplorasi setiap sudut air terjun baru di Yogyakarta ini. Homiers bisa menelusuri setiap tingkatan, duduk di atas batu yang besar, dan menyaksikan guyuran air dari jembatan dan pinggir kolam air tersebut. Kalau Homiers ingin berenang, Homiers bisa langsung ke lokasi grojogannya. Ada juga taman bunga instagramable di sebelah timur. Homiers juga bisa berswafoto di sini.
Gazebo dan Pendopo
Air Terjun (Shutterstock)
Air terjun ini sedang dalam tahap pengembangan. Sejauh ini fasilitas yang sudah tersedia disini ada 2 toilet umum, 2 gazebo, dan pendopo. Walaupun sarana belum siap untuk sepenuhnya, air terjun ini menjadi tujuan beragam aktivitas oleh para pelancong. Seperti menjadi lokasi singgah para pesepeda, berenang, berswafoto, dan seni menyusun batu. Tak heran jika di beberapa titik tingkatan ada batu tersusun rapi ke atas.
Akses
Grojogan Watu Purbo ini berlokasi di Dukuh Bangunrejo, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman. Oleh sebab itu, tempat wisata ini juga disebut Grojogan Watu Purbo Bangunrejo. Homiers dapat mengakses tempat ini dari Jalan Magelang, di lampu merah Tempel belok ke utara. Lalu masuk Gapura Desa Merdikorejo, dari situ Homiers akan menemukan rambu petunjuk menuju Grojogan Watu Purbo. Dari situ, Homiers harus menempuh sekitar 700 meter menuju air terjun. Grojogan Watu Purbo ini buka setiap hari pukul 06.00-18.00 WIB. Dan tidak dikenakan biaya ketika memasuki area ini ya Homiers, hanya biaya parkir kendaraan saja. Sepeda Rp. 2.000-an, motor Rp. 5.000-an, mobil Rp. 10.000-an, dan bus Rp. 20.000-an. Lokasi parkir ada di sebelah timur Grojogan Watu Purbo yang nantinya akan dijadikan zona camping ground seluas kira-kira 4.000 meter persegi. Dari situ Homiers cukup jalan kaki sekitar 50 meter untuk sampai di posisi air terjun.
Sumber : jogja.tribunnews.com