Riset Baru, Hewan Ini Menjadi Yang Populasinya Terbesar Di Muka Bumi! Manusia Apa Tuh

Sebuah artikel yang cukup unik menginformasikan salah satu hewan yang jumlahnya terbanyak di bumi ternyata dikuasai hewan kecil yang biasa kita kenal, jumlah individunya antara 10 hingga 100.000 triliun di seluruh dunia, dengan lebih dari 10.000 spesies. Ya, dia adalah semut!

Dengan jumlah yang fantastis itu, para semut sebenarnya bisa dibilang sudah bisa menguasai bumi. Bayangkan saja semut yang memiliki sifat gotong royong yang kuat, rajin, pekerja keras, perencana yang baik, komunikatif, setia kawan, terorganisir dan disiplin, saling membantu, mandiri dan inovatif jika dilengkapi otak yang cerdas, dilengkapi dengan ukuran fisik cukup sebesar kambing saja pastinya menjadi salah satu ancaman terbesar manusia.

Beruntung semut ditakdirkan Tuhan dengan ukuran mini yang membuktikan salah satu Kuasa Tuhan, sehingga semua mahluk ciptaannya bisa hidup berdampingan dan saling mengisi kehidupan dimuka bumi sesuai dengan takdirnya.

Kalau kita tonton dan amati kehidupan semut di Youtub, hewan yang terlihat sepele bahkan sering kita anggap tidak ada keberadaannya ini ternyata menjadi pemungut atau pembersih alami kotoran dari remahan dedaunan, makanan, berbagai sampah kecil lain sampai bangkai dijalan. Kerja “mulung” mereka pun nggak tanggung-tanggung dari balik keset rumah, gorong-gorong pemukiman warga, sampai ke dalam hutan.

Tanpa kita sadari pula, tanpa jasa para koloni semut ini mungkin lingkungan dan tempat tinggal kita akan dipenuhi oleh sampah kecil, tumbuhan jamur sampai lumut yang mungkin berbahaya bagi manusia. Kotor dan pastinya menjijikan!

Hal menarik lainnya pernah saya baca (lupa sumbernya), ternyata semut itu bisa “hidup kembali” setelah diamati mati. Ada riset yang menunjukkan bahwa beberapa semut yang tampaknya sudah mati masih bisa kembali bergerak setelah beberapa waktu, terutama kalau di sekitar mereka ada semut lain yang masih hidup. Jelas saja ini bikin penasaran ilmuwan, jadinya mirip zombie, semut bisa punya aktivitas sel setelah terlihat mati!

Fakta lain yang jarang kita tahu, semut Afrika ternyata bisa membunuh hewan yang lebih besar berpuluh lipat dari ukuran tubuhnya. Burung dan katak yang sedang kebingungan dijalur jebakan semut maka dengan cekatan para semut segera mendatanginya. Dalam waktu cepat ribuan semutpun langsung mengerubunginya!

Sumber : 1, 2, 3

Ganti Ban Motor Listrik Ternyata Gak Sembarangan, Mekanik Ini Buka Rahasia

Di jam makan siang tadi, seperti biasa saya dan Aji lagi sering makan di warung nasi yang lokasinya diluar kantor, tiba-tiba “Krim, ban motor lu kempes nih,” kata Aji, kami pun langsung menuju bengkel yang kebetulan nggak jauh dari situ. Karena menunggu giliran isi angin datanglah abang ojol. Keliatan banget memang ban motor belakangnya udah botak banget. “Pak, ganti ban ya.” tanyanya ke mekanik.

Mekanik itu cek sebentar ke dalam dan balik lagi sambil garuk kepala, “Wah, kalau ban motor listrik lagi kosong, Mas. Mau pakai ban motor biasa aja?” Si abang ojol tampak bingung, “Eh, bisa dipakai di motor listrik nggak tuh?” Disini obrolan pun mulai menarik, si mekanik yang sambil mengisi angin kedua motor saya sekalian ngejelasin. “Bisa sih, tapi motor listrik sama motor bensin tuh beda karakter. Kan motor listrik bobotnya lebih berat, terus torsinya instan dari awal, jadi ban motor listrik biasanya didesain lebih tahan lama dan lebih kuat.”

Kuping saya pun langsung tajam menyimak percakapan ini. Ternyata, ban motor bensin lebih fokus pada performa dan kecepatan, jadi kurang cocok untuk motor listrik yang bobotnya lebih berat. Si mekanik bilang, kalau dipaksain pakai ban-nya motor bensin, motor listrik bakal jadi lebih boros baterai, dan ban bakal lebih cepat aus. “Bisa-bisa tiap 3 bulan sekali ganti ban,” katanya sambil tersenyum. Bang ojol terdiam mikir.

“Nanti saya ambilkan dulu di sana, bengkel anaknya boss,” kata mekanik. Saya dan Aji cuma terdiam sambil menyimpan ilmu baru tadi dalam otak kita masing-masing, lalu nggak pakai lama kami berdua langsung meninggalkan bengkel tersebut. Ternyata beda ban bisa berpengaruh banyak ke performa motor, apalagi kalau motor listrik harus cari ban yang sesuai dengannya.

Setelah kejadian itu, saya jadi lebih perhatian soal perawatan motor listrik yang kebetulan saya juga punya. Hal-hal yang awalnya saya tidak tahu dan tidak terfikirkan ternyata punya pengaruh besar meski hanya sekedar mengganti ban motor. Mungkin lain kali kalau ada masalah serupa, saya harus tahu bengkel mana yang koleksi bannya paling lengkap jika ingin mengganti ban motor listrik.

Sumber : klik

Share, Cara Memilih Pompa Angin Elektrik Awet Dan Berkualitas

Jujur saja sebenarnya saya belum begitu percaya penuh mengandalkan kekuatan dan daya tahan pompa angin versi elektrik ini. Singkatnya hanya dengan watt yang kecil dan bodi yang ringkih pastinya sangat terbatas penggunaannya, soal keawetannya pun saya rasa masih kalah dengan versi manualnya.

Bukan bermaksud menjelekan produk, tapi kita sendiri bisa membandingkan dan membayangkan secara fisik saja dulu antara bahan dasar pompa dan komponen kelistrikan, padahal untuk mengisi angin dengan waktu yang cukup cepat memompa secara manual atau dengan banfuan genset saja butuh waktu beberapa menit, jika dilakukan oleh pompa kelistrikan tentu butuh komponen kelistrikan dan build quality yang harus bagus demi mengejar kecepatan kerja, keawetan dan hemat daya. Ini yang masih sulit di tandingi oleh pompa elektrik sampai saat ini.

Saya selalu membawa pompa angin mini 2 tabung di mobil, meski jarang dipakai tapi amatlah penting disaat genting, maka saya harus punya pompa angin yang benar-benar bagus. Saya pribadi tetap mengandalkan pompa angin manual model injak, tapi bentuknya harus ringkas, pendek, awet dan berkualitas, mau tidak mau saya membelinya dengan cara import.

Tapi buat kamu yang tetap ingin memiliki pompa angin versi elektrik ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal pertama adalah belilah pompa yang benar-benar berkualitas (harga nggak akan bohong), model harus ringkas, merk lama yang ternama (bergaransi resmi), pompa harus terbuat dari bahan berkualitas (logam atau plastik abs yang solid), kapasitas baterai harus paling besar dikelasnya, tekanan angin harus paling besar (minimal 100 PSI), memiliki layar digital dengan informasi lengkap, di komponen ada fitur pendinginnya, kabel dan selang yang panjang, dilengkapi fitur mati otomatis (pengaturan tekanan angin) dan terakhir adalah daya motor yang paling besar supaya waktu pengisian lebih cepat.

Tapi lagi-lagi kalau saya boleh menyarankan ada baiknya tetap memiliki pompa versi manual saja, nggak masalah capek sedikit tapi masalah cepat teratasi dan nggak boros bensin juga, paling cukup segelas es teh manis lalu lanjut mompa lagi

Sumber : klik

Rahasia Dibalik Selotip Hitam yg Aman Dari Arus Listrik

Ini adalah lanjutan mengenai menyambung kabel headset yang rusak dengan solatip hitam disini. Jadi, kepikiran, apa sih istimewanya selotip hitam ini? Kok, bisa-bisanya jadi solusi yang langsung teringat di kepala ketika ada kabel-kabel elektronik yang putus, meskipun keliatannya sepele banget.

Saya sendiri awalnya ngira kalau solatip hitam cuma buat nutup-nutup aja seperti halnya solasi lakban bening. Tapi, setelah beberapa kali nyobain perbaikin kabel headset, chargeran, atau bahkan kabel di motor, rasanya solatip hitam itu punya “kekuatan mistis” tersendiri. Nggak tau kenapa, setiap kali ngelilit kabel yang rusak selalu pake benda ini. Tapi, beneran aman nggak sih? Terus, kenapa solatip hitam selalu jadi pilihan utama?

Setelah googling, ternyata solatip hitam ,(electrical tape) itu emang didesain khusus buat kelistrikan. Jadi, bukan sekedar selotip biasa yang kita pake buat bungkus kado atau nempel poster di tembok. Solatip hitam terbuat dari PVC, semacam bahan plastik yang tahan panas, air, dan yang paling penting, tahan listrik. Itu alasan kenapa setiap kali kita bungkus kabel, atau memutu komponen kelistrikan dijamin aman.

Fungsi solatip ini bener-bener bertugas untuk mencegah korsleting yang bisa ngebakar kabel atau bahkan perangkat elektronik lainnya istilahya punya sifat isolatif yang bagus. Terdengar sederhana, tapi krusial banget kan maka kita pantas berterimakasih pada penemunya yakni perusahaan 3M (Minnesota Mining and Manufacturing Company) pada 1946, yang kini selain hitam dijual juga warna kuning, biru, putih, hijau dan merah.

 

KEGUNAAN SOLATIP LISTRIK

  • Mencegah Korsleting dalam Sistem Kelistrikan
  • Menghambat Munculnya Percikan dari Bunga Api
  • Menjaga supaya Tidak Terkena Sengatan Listrik
  • Menutup Sambungan dari Listrik sehingga Tidak Tersentuh Anak-anak
  • Memberikan Pelindung untuk Colokan Listrik
  • Melindungi Rangkaian Kabel dari Air
  • Untuk Membedakan Kabel

Saya jadi mikir, gimana caranya orang-orang zaman dulu sebelum ada solatip hitam, ya? Masa iya mereka pake kain perban buat membalut kabel? Hahaha. Tapi, dengan perkembangan zaman, beruntung kita dikasih solusi yang gampang dan murah. Tinggal beli solatip hitam di toko listrik, potong secukupnya, lilit kabel yang rusak, dan voila! Masalah beres dalam hitungan menit.

Tapi ya, kadang, ada yang berpikiran kalo solatip hitam itu cuma solusi sementara, alias nggak bisa bertahan lama. Dan saya setuju sama itu. Meskipun solatip hitam oke buat ngeberesin kabel yang rusak, sebenernya, itu cuma buat sementara waktu.

Misal, kalian punya headset mahal yang kabelnya putus, tentu seteaj disabung lalu tinggal di bunglus solatip hitam ini. Ya, mungkin bertahan beberapa minggu atau bulan, tapi lama-lama, ya kabel itu bakal rusak lagi. Kenapa? Karena solatip hitam nggak bisa memperbaiki kabel secara permanen. Itu hanya menutupi kerusakan dan memastikan aliran listrik nggak bocor. Jadi tetap harus mempertimbangkan buat beli headset baru kalau masalah kabelnya udah terlalu parah.

Jadi, apa sih yang bikin solatip hitam ini jadi spesial? Saya rasa, ini lebih ke “reliability” atau kehandalan. Setiap orang yang pegang perangkat elektronik atau barang yang ada kabelnya, pasti punya solatip hitam di kotak perkakas mereka. Ini semacam toolkit wajib yang ada di setiap rumah.

Sumber : klik

Sabar Ada Batasnya, Berarti Bukan Sabar Dong Namanya?

Kita mungkin sering dengar ada orang bilang, “Sabar itu ada batasnya.” Hm, tapi kalau sabar ada batasnya, apa masih bisa disebut sabar, ya? Apa kesabaran itu kayak tali tambang yang kalo ditarik terus bisa putus juga? Atau kesabaran tuh sesuatu yang bisa kita panjang-panjangin terus tanpa ujung? Hm..

Saya mikir mungkin kesabaran memang ada limitnya, tapi itu bukan berarti kita nggak sabar. Semua orang punya batasan, punya momen di mana akhirnya mereka bilang, “Ok, udah cukup.” Tapi, apa itu berarti dari awal mereka nggak sabar? Kayaknya nggak sesederhana itu.

Kesabaran itu semacam latihan. Dari yang benar-benar diuji lalu tiba-tiba harus sabar, apalagi kalau masalah hidup lagi bertubi-tubi. Kayak misal, kalian punya temen yang bawaannya nyebelin terus. Hari pertama, oke lah kalian sabar. Hari kedua, sabar lagi. Hari ketiga, kalian masih bisa ketawa sambil bilang, “Santai aja, gue bisa sabar.” Tapi setelah seminggu, sebulan, bahkan bertahun-tahun? Kalian pasti mulai ngerasa capek kan? Nah, itu bukan berarti kalian nggak sabar, tapi lebih ke kalian udah terlalu lama ngelatih kesabaran sampai rasanya capek sendiri. Keluh.

Tapi kenapa ya, ada yang bilang namanya sabar harusnya emang nggak ada batasnya? Menurut saya, orang yang terlalu sabar itu sama saja menumbalkan dirisendiri. Ketika kita bisa sabar sama orang lain, tapi kita sebenarnya lagi mengorbankan diri sendiri. Dengan terus-terusan menahan rasa kesal, rasa sakit, atau bahkan kekecewaan mendalam, sampai akhirnya kita nggak sadar kalo yang kita tahan itu udah bikin diri kita terluka. Di sinilah batas kesabaran itu masuk akal, jadi bukan berarti kita nggak sabar, tapi kita juga harusnya sadar sama kesehatan mental dan emosi kuta sendiri.

Diantara kita mungkin pernah ngerasain gimana rasanya sabar sampe di titik penghabisan. Misalnya, saya sabar banget sama pasangan yang terus-terusan bikin masalah. Saya akan mikir, “Ah, namanya juga hubungan, selisih paham itu hal biasa.” Tapi kalau sudah di titik di mana semua kesalahan yang sama terus diulang dan saya terus-terusan nahan diri, apa masih bisa dibilang sabar?

Kadang, batas kesabaran itu bukan tentang gimana caranya kita nahan, tapi gimana kita bisa bilang “CUKUP” di saat yang tepat. Dan itu bukan berarti kita nggak sabar, tapi justru kita tahu kapan waktunya berhenti bertahan diwaktu yang tepat.

Saya percaya, kesabaran itu bukan soal seberapa lama kita bisa tahan atau seberapa sering kita mengalah. Kesabaran itu juga tentang gimana kita bisa mengenali waktu kapan harus maju atau kapan harus mundur. Kadang, kita terlalu fokus buat sabar sama orang lain, sampai lupa sabar sama diri sendiri, numbalin dirisendiri dari sebuah ketidakadilan.

Menurut saya, sabar itu harus punya arah yang jelas, dan kita harus tahu kapan waktunya berhenti. Jadi, kalo ada yang bilang, “Kesabaran kok ada batasnya? Berarti bukan sabar namanya,” kita boleh banget senyum dan jawab, “Sabar gue punya batas karena gue juga sayang sama diri gue sendiri.”. Ini bukan kegagalan, tapi justru keberhasilan kita buat paham batasan diri sendiri.

Saya setuju kalau sabar itu penting, bahkan dalam banyak kasus, sabar bisa jadi jalan keluar yang terbaik. Tapi kita juga harus sadar bahwa sabar bukan berarti ngorbanin diri sendiri sampai hancur. Sabar adalah seni untuk tahu kapan harus nahan dan kapan harus lepaskan. Jadi, nggak perlu takut buat pasang batasan. It’s okay to step back, and it’s okay to say, “I’ve had enough.”

Sumber : Klik