Kampung Tegaldowo, di Desa/Kecamatan Bantul saat ini terus berbenah, dengan mengembangkan beberapa destinasi wisata. Kampung tersebut saat ini mulai ramai dikunjungi oleh beberapa wisatawan, seiring berdirinya Jembatan gantung Nawacita.
Lokasi jembatan tersebut berada di perbatasan antar desa yang menghubungkan warga Kampung Tegaldowo dengan Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan.
Konstruksinya didesain menggantung di atas Sungai Bedog. Untuk sebuah akses penghubung kampung, jembatan gantung Nawacita terlihat cukup ikonik. Karena banyak warga yang penasaran kemudian berkunjung ke sana untuk sekedar berfoto. Setiap harinya bisa ratusan pengunjung, tapi waktu musim liburan sekolah bisa mencapai seribu pengunjung.
Saat ini, destinasi di sana bukan hanya berupa jembatan gantung. Warga menangkap peluang tingginya animo wisatawan dengan membangun taman Puspa Gading, dilengkapi dengan sejumlah wahana rekreasi, seperti kolam renang anak-anak, terapi ikan dan gazebo. Tak ketinggalan, ditempat tersebut sekarang sudah dibangun warung-warung yang menjual beraneka ragam makanan. Daya tarik wisata dari kampung Tegaldowo, anak-anak bisa bermain sepuasnya, baik di kolam renang maupun di area taman. Dimana di sejumlah area terdapat bunga dan spot foto seperti patung kancil maupun komodo. Dan rencananya juga akan dibangun patung beruang, supaya lebih bervariatif dan taman akan indentik dengan hewan-hewan.
Pengembangan destinasi wisata di Tegaldowo yang sekarang masih belum selesai dan masih sebatas 20%, yang artinya masih jauh dari perencanaan. Namun untuk kedepannya kampung Tegaldowo ini akan lebih dikembangkan dan menjadi wahana edukasi untuk anak-anak. Kampung ini akan dilengkapi dengan bumi perkemahan, tempat outbound, perpustakaan hingga edukasi pertanian, baik pertanian tradisional dan modern. Yang nantinya anak-anak akan diajarkan bagaimana menanam padi. Karena terkendala pendanaan, konsep tersebut sampai saat ini belum terealisasikan. Karena selama ini membangun taman dan wahan destinasi bermain anak-anak ini secara swadaya. Bahkan bunga-bunga yang saat ini tumbuh di taman merupakan bunga yang tumbuh dipekarangan warga sekitar, yang kemudian dicabut dan ditaman kembali di lokasi.
Lurah Desa Bantul, Supriyadi mengaku mendukung seandainya Kampung Tegaldowo ingin dikembangkan menjadi desa wisata. Ia sendiri mengapresiasi langkah warga Tegaldowo yang dengan semangat gotong royong cepat menangkap peluang, adanya jembatan gantung, menjadi destinasi wisata. Selama ini, diakui Supriyadi, pemerintah desa Bantul memang belum berkontribusi banyak mengenai arah pengembangan wisata di Kampung Tegaldowo. Semuanya berangkat dari kesadaran warga setempat. Dan sejauh ini Pemerintah Desa hanya melakukan kontribusi berupa pembangunan pendopo yang dilengkapi dengan fasilitas toilet.
Destinasi wisata di Tegaldowo mulai resmi dibuka pada delapan bulan lalu, tepatnya tanggal 5 Juni 2019. Setiap sore dan akhir pekan, banyak anak-anak datang ke sana untuk berwisata, termasuk para pecinta sepeda. Mereka biasanya gowes dari Guwosari Pajangan mengambil rute melintasi jembatan gantung, menuju kampung Tegaldowo.
Wisata Tegaldowo ini sangat cocok sebagai destinasi wisata alternatif, karena tempatnya yang masih alami dan dikelilingi sawah, sehingga udaranya masih segar dan belum tercemar oleh polusi udara seperti di perkotaan.
Sumber : jogja.tribunnews.com