Wisata ke Jogja ke Desa Wisata Gabugan sambil Menikmati Agrowisata Perkebunan Salak

Wisata ke Jogja ke Desa Wisata Gabugan sambil Menikmati Agrowisata Perkebunan Salak

Desa Wisata Gabugan atau yang lebih dikenal dengan sebutan DEWIGA merupakan desa wisata yang mengusung konsep pedesaan alami yang menawarkan kehidupan masyarakat daerah yang kental dengan tradisi jawa. Desa wisata Gabugan tepatnya berada di Dusun Gabugan, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta atau sekitar 17km dari pusat Kota Yogyakarta menuju arah Utara.

Selain nuansa pedesaan yang masih sangat kental, daya tarik wisata desa ini adalah agrowisata berupa perkebunan salak. Berbeda dengan desa wisata lainnya, disini jenis salak yang dibudidayakan adalah salak gading yang memiliki daging buah berwarna kekuning-kuningan. Disini Homiers tidak hanya berkeliling, memanen, dan makan buah salak sepuasnya saja. Homiers juga diajak mengenal lebih mengenai berbagai jenis salak dan cara budidayanya.

Budidaya Salak

Selain belajar mengenai budidaya salak, Homiers juga diajak untuk bercocok tanam mulai dari pengolahan lahan sampai proses memanen. Dengan berbagai jenis tanaman yang ada, Homiers juga bebas memilih tanaman yang pas untuk bercocok tanam.

Tak hanya belajar mengenai pertanian saja, Homiers disini juga diajak belajar mengenai perikanan dan peternakan. Desa wisata gabungan ini memiliki tambak-tambak yang cukup luas dimana Homiers dapat memancing dan menikmati hasil tangkapan ikan. Dalam bidang peternakan, Homiers akan dikenalkan berwirausaha dengan beternak unggas puyuh. Mulai dari pembibitan, pemeliharaan, pemasaran, hingga pengelolaan limbah ternak.

Desa wisata Gabugan juga ikut serta dalam melestarikan kesenian dan ketrampilan tradisional. Homiers akan diajak belajar dan praktek langsung belajar berbagai hal seperti Jathilan, karawitan, dolanan anak, merangkai janur, handycraft, dan membatik.

Tidak hanya kegiatan edukatif, Homiers juga akan diajak berkeliling menelusuri perkampungan warga, area persawahan dan perkebunan, serta menelusuri sungai. Dengan alamnya yang masih alami, hawa sejuk khas pedesaan, serta view Merapi di backgroundnya, tracking lintas desa akan terasa sangat menyenangkan.

Selama di desa, Homiers akan disuguhkan berbagai macam makanan tradisional seperti mangut lele, sego megono, tiwul slondok, dan berbagai hasil olahan salak. Homiers bisa ikut membuat makanan-makanan tersebut sembari berbaur dengan penduduk setempat.

 

Sumber : visitingjogja.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *