Inilah Cara Mendapatkan Property Passive Income Plus Ditambah 4 Aset Passive Income Lainnya

Inilah Cara Mendapatkan Property Passive Income Plus Ditambah 4 Aset Passive Income Lainnya

Sebagai orang yang ingin memiliki passive income, anda harus fokus membangun aset. Aset seperti apa yang harus dibangun guna memiliki passive income? Setidaknya ada 5 aset yang dapat menjadi sumber passive income untuk anda. 5 aset yang dapat menjadi sumber passive income antara lain:

  1. Properti yang disewakan atau Property Passive Income
    Hunian kos-kosan atau rumah yang disewakan bisa menjadi salah satu aset sumber passive income anda. Ketika sebuah rumah disewakan sebagai hunian kos-kosan maka rumah tersebut menjadi asset bagi anda. Mengapa? Karena akan ada orang yang tinggal dan membayar biaya sewa atas rumah tersebut. Bayangkan kalau anda punya sebuah hunian kos-kosan yang menampung 8 orang. Dari setiap orang, tiap bulannya anda menerima uang sewa 500 ribu rupiah. Jadi, jika 500 ribu rupiah x 8 orang maka dalam sebulan anda bisa mendapatkan omzet 4 juta rupiah. Ingat, ini masih berupa omzet. Omzet ini nantinya akan dikurangi oleh biaya pengelolaan rumah kos-kosan. Contoh biaya dalam pengelolaan rumah kos-kosan misalnya : biaya gaji asisten rumah tangga, biaya listrik, biaya internet,biaya air(PDAM) dan sebagainya. Jika anda ingin memiliki passive income, salah satu aset yang dapat anda bangun adalah properti (hunian). Miliki properti dan kemudian sewakan properti anda. Uang sewa dari properti tadilah yang bisa menjadi passive income bagi anda sehingga terciptalah property passive income.
  1. Pendapatan dari investasi pada aset-aset kertas
    Contoh investasi pada aset kertas misalnya : reksadana, saham, kontrak berjangka, dan lain-lain. Jika anda tidak tertarik untuk berinvestasi pada aset nyata (fisik) seperti properti, anda dapat mencoba berinvestasi pada aset kertas seperti reksadana atau saham. Ketika anda mampu menjalankan investasi dengan baik, maka aset-aset kertas (misal : reksadana) yang anda miliki dapat menjadi sumber passive income. Pendapatan dari investasi saham atau reksadana inilah yang dapat menjadi passive income untuk anda. Saat anda berinvestasi pada reksadana maka anda tidak harus aktif bekerja. Justru sebaliknya, uang yang anda miliki yang akan bekerja untuk anda.
  1. Royalti
    Ketika anda memiliki hak cipta atas sebuah karya, maka anda berhak untuk mendapatkan royalti atas penggunaan karya-karya yang telah anda ciptakan. Salah satu profesi yang dibayar dengan royalti adalah profesi penulis buku. Penulis buku mendapatkan bayaran dalam bentuk royalti atas buku-buku yang telah mereka tulis. Salah satu sumber passive income saya adalah dari royalti sebagai penulis. Tak hanya penulis buku, profesi seperti musisi (pencipta lagu) juga merupakan contoh profesi yang biasanya dibayar dengan royalti. Ketika anda menciptakan sebuah lagu, lalu lagu tersebut dipakai untuk soundtrack acara televisi, diputar di radio/di ruang publik, maka anda berhak atas royalty dari karyanya. Royalti ini akan terus dibayarkan selagi karya anda masih dibeli/dipakai orang lain. Nah, dari pembayaran royalti inilah anda bisa mendapatkan income meski anda tidak aktif bekerja. Anda dapat membangun aset dalam bentuk karya-karya yang menghasilkan royalti. Banyak orang tua yang melarang anaknya untuk jadi seniman ataupun penulis. Mereka berasumsi bahwa profesi penulis dan seniman merupakan profesi yang tidak bisa diandalkan untuk membiayai hidup. Padahal, anggapan semacam ini belum tentu tepat. Mengapa? Karena profesi penulis/seniman termasuk profesi yang dibayar dengan royalti. Si penulis atau siapapun yang punya hak cipta bisa terus dibayar dengan royalti selagi karyanya digunakan oleh orang-orang. Ada beberapa orang penuls yang mendapat banyak royalty seperti raditya dika yang berawal dari seorang penulis yang melambungkan namanya. Dan banyak lagi penulis penulis yang mendapatkan royalty yang tidak hanya sebagai passive income tapi sudah menjadi pendapatan utamanya. Hanya saja, memang untuk menjadi penulis/seniman yang kaya jelas butuh proses dan perjuangan.
  1. Bisnis yang berjalan secara otomatis
    Aset ke-4 yang dapat dibangun untuk menghasilkan passive income adalah bisnis yang berjalan secara otomatis. Bisnis yang berjalan secara otomatis adalah bisnis di mana sang pemilik (owner) tidak harus terlibat dalam proses operasional bisnis. Ketika seorang pemilik bisnis bisa meninggalkan proses operasional dan bisnisnya tetap berjalan, maka saat itu juga si pemilik bisnis mendapatkan passive income. Mengapa? Karena ia tidak harus terlibat dalam proses operasional bisnisnya. Ia tidak harus bekerja secara aktif, tetapi uang tetap mengalir ke kantongnya. Untuk memiliki aset dalam bentuk bisnis yang berjalan secara otomatis, ada dua cara yang dapat anda pergunakan. Dua cara tersebut antara lain :

    Membeli sistem bisnis (waralaba), atau membangun bisnis sendiri yang nantinya dapat berjalan secara otomatis.

    Contoh bisnis waralaba misalnya restoran cepat saji kfc, mcdonald’s, indomaret, alfamart,guest house dan masih banyak lagi. Ketika anda membuka bisnis dengan sistem waralaba, maka anda akan membeli sistem bisnis (waralaba) dari pemilik waralaba (franchise). Nah, sistem yang anda beli tadilah yang akan dipakai sebagai bisnis anda nantinya. Proses operasional bisnis anda akan sama dengan bisnis-bisnis lain yang satu brand dengan anda. Ambil contoh, anda membeli franchise guest house, maka cabang guest house yang nanti anda buka juga akan sama (atau setidaknya mirip) dengan cabang guest house di tempat lain. Untuk memiliki bisnis dengan sistem waralaba, maka anda perlu memiliki modal uang untuk membeli franchise tersebut.

    Cara kedua yang dapat digunakan apabila ingin punya bisnis yang berjalan secara otomatis adalah dengan membangun bisnis anda sendiri. Apapun bisnis yang akan anda bangun, anda harus punya misi untuk menjadikan bisnis anda berjalan secara otomatis. Jika keinginan anda adalah memiliki passive income, maka mau tidak mau, anda harus mengarahkan bisnis anda ke bisnis otomatis. Usahakan bisnis anda dapat berjalan tanpa campur tangan anda dalam proses operasional. Contoh, anda membuka warung mie ayam. Nah, upayakanlah agar warung mie ayam ini nantinya dapat berjalan secara otomatis tanpa anda harus terlibat dalam operasional warung tersebut. Jika warung mie ayam anda sudah bisa berjalan secara otomatis, maka anda berhasil memiliki sumber passive income.

  1. Mlm (multi level marketing)
    Aset ke-5 yang juga dapat dibangun guna menghasilkan passive income adalah mlm (multi level marketing). Terlepas dari berbagai pro dan kontra masyarakat terhadap mlm, mlm tetap merupakan sumber passive income. Bagi mereka yang sungguh-sungguh tekun menjalankan mlm, maka mereka akan memiliki aset dalam bentuk network, yang mana network/jaringan inilah yang nantinya akan menghasilkan uang ke kantong mereka. Dari ke-5 aset di atas, saya pribadi lebih memilih fokus pada 4 aset pertama yakni : properti, investasi aset kertas, royalti, dan bisnis yang berjalan secara otomatis. Mengapa tidak mlm? Saya tidak alergi pada mlm. Hanya saja, pada dasarnya saya kurang cocok (tidak nyaman) dengan mlm. Alhasil ketika ada teman yang menawari saya untuk join di mlm mereka, hampir pasti saya akan menolak. Tak jadi soal aset mana yang ingin anda bangun, yang penting anda mau berkomitmen dan berproses untuk membangun aset tersebut. Mulai sekarang, mari anda bangun aset yang lebih banyak lagi dan lebih bermanfaat.

recommended for you :

 

source :

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *